Apa Selanjutnya Bagi Kawasaki setelah Kepergian Rea?
Kawasaki mendapatkan kejutan dari Jonathan Rea yang memutuskan pindah ke Yamaha, dan mereka harus menyusun rencana selepas kepergian juara WorldSBK enam kali itu.
Meskipun Rea telah mengantungi kontrak multi-tahun yang berlaku sampai akhir 2024 bersama Kawasaki, itu adalah perjanjian yang musim berikutnya bersifat opsional.
Dan karena itu, pembalap Irlandia utara itu bisa memilih pindah ke Yamaha untuk menggantikan rivalnya Toprak Razgatlioglu yang melompat ke BMW.
Semua kesuksesan besar Rea di WorldSBK datang bersama Kawasaki, dan dengan hubungan mereka sejak tahun 2015, peralihan bukanlah hal yang mudah bagi pembalap Irlandia Utara itu.
- RESMI: Rea Tinggalkan Kawasaki pada Akhir Musim 2023
- Bassani Gerah Tak Kunjung Mendapat Promosi Pabrikan
Namun menjadi jelas dalam beberapa musim terakhir bahwa Ducati dan Yamaha telah mengungguli Kawasaki dalam urutan kekuasaan.
Tahun 2023 tampak seperti musim di mana Kawasaki dan Rea bisa saja tidak pernah menang untuk pertama kalinya sejak 2015. Namun, kondisi yang beragam dan performa cemerlang dari Rea membuat itu tidak terjadi pada putaran terakhir di Most.
Namun Rea dan Kawasaki masih jauh dari dua kombinasi teratas, yakni Alvaro Bautista/Ducati dan Toprak Razgatlioglu/Yamaha.
Kawasaki ZX-10RR masih merupakan paket yang kompetitif, tetapi itu tidak cukup untuk mengungguli Ducati dan Yamaha yang sama-sama telah mengambil langkah maju, memaksa Rea mengambil keputusan besar untuk hengkang.
Sudah cukup membahas Rea, sekarang beralih ke Kawasaki yang dihadapkan pada pekerjaan untuk mencari sosok pengganti juara WorldSBK enam kali.
Mencari pengganti sepadan Rea bukanlah perkara mudah, tapi kami melihat empat pembalap yang bisa menjadi ujung tombak baru proyek WorldSBK Kawasaki bersama Alex Lowes.
Axel Bassani
Dikaitkan dengan Kawasaki sebelum Lowes dipertahankan untuk musim 2024, Bassani melihat peluangnya untuk akhirnya menjadi pebalap pabrikan menjadi kenyataan.
Indikasi baru-baru ini menyebutkan Bassani akan bertahan bersama Motocorsa Ducati, namun itu sebelum kepergian Rea ke Yamaha.
Pembalap Italia itu baru-baru ini mengungkapkan kegelisahaanya karena kembali diabaikan oleh Ducati, yang memilih Nicolo Bulega sebagai rekan satu tim baru Alvaro Bautista di Aruba.it.
Masih sangat muda, 24 tahun, serta memiliki ambisi dan kemampuan untuk bertarung di baris depan WorldSBK, Bassani mencentang semua kotak sebagai suksesor jangka panjang Rea di Kawasaki.
Scott Redding
Redding mengonfirmasi bahwa dia akan tetap membalap di WorldSBK melalui media sosialnya usai putaran Imola.
Namun, tidak jelas apakah dia akan bertahan di pabrikan BMW setelah skuat Bavaria mengontrak Razgatlioglu untuk 2024.
Michael Van Der Mark juga diperkirakan mempertahankan posisinya di tim pabrikan, menempatkan Redding dalam posisi yang canggung.
Hari-hari Redding di BMW telah menampilkan beberapa hasil luar biasa, meski banyak rasa frustrasi juga terlihat.
Meski tidak sekuat Yamaha dan Ducati, Kawasaki masih terlihat unggul dari BMW, memberi pembalap Inggris itu opsi menarik untuk kembali bertarung di depan secara konsisten.
Michael Rinaldi
Rinaldi bisa menjadi pilihan bagus bagi Kawasaki setelah kehilangan kursinya di Aruba.it Ducati yang diambil Nicolo Bulega. Pembalap Italia itu adalah pemenang balapan WorldSBK dan telah menunjukkan kemampuan untuk menantang orang-orang seperti Razgatlioglu dan Rea di lebih dari satu kesempatan.
Rinaldi juga memiliki lebih banyak pengalaman WorldSBK dibandingkan tiga pembalap di dalam daftar, dan bisa menjadi aset berharga bersama Lowes.
Pembalap Italia itu memang dikaitkan dengan kepindahan ke Honda, namun dengan Kawasaki yang jauh lebih kompetitif dibandingkan Honda, Rinaldi mungkin akan berbelok ke ZX-10RR.
Remy Gardner
Mungkin yang paling kecil kemungkinannya dalam daftar ini untuk pindah, namun Gardner adalah mantan juara dunia Moto2 dan mulai tampil impresif dalam beberapa putaran terakhir.
Pembalap asal Australia ini jelas memiliki banyak talenta dan bisa menjadi pebalap yang tidak hanya mencapai hasil besar, tapi juga bisa memimpin tim dalam hal pengembangan.
Gardner telah berkompetisi di Moto2, MotoGP, dan WorldSBK selama tiga musim terakhir, jadi dengan lebih banyak kontinuitas di seri yang sama, pebalap berusia 25 tahun itu bisa menjadi pebalap yang dibutuhkan Kawasaki untuk membantu mereka bangkit kembali.