Ducati Mengakui Valentino Rossi Telah Merusak Citra Mereka
Kegagalan Valentino Rossi bersama Ducati ternyata juga berdampak pada citra pabrikan Borgo Panigale menurut CEO Claudio Domenicalli.
Valentino Rossi tidak pernah menambah tujuh gelar juara dunia MotoGP-nya setelah meninggalkan Yamaha untuk Ducati, di mana ia menghabiskan dua tahun yang sulit pada 2011 dan 2012.
Kegagalan itu ternyata tidak hanya berdampak pada The Doctor, melainkan juga Ducati yang butuh waktu sampai tahun 2022 untuk meraih gelar pertamanya sejak 2007 bersama Francesco Bagnaia.
"Kami tidak bisa mengatasinya, kami menerima pukulan itu," kata Domenicalli. “Ketika Anda mengambil pembalap paling terkenal di Italia dengan sembilan gelar juara dunia dan Anda tidak bisa menang, Anda juga merusak citra Anda.
“Saya menjadi CEO pada 2013, ketika [Rossi pergi], dan saya mengambil bagiannya. Pada saat itu Anda hanya dapat kembali bekerja untuk memulai lagi.”
Kedatangan Gigi Dall'Igna pada tahun 2014 secara luas dianggap sebagai katalis dari nasib Ducati di MotoGP.
“Selama dua tahun kami telah bekerja keras untuk membuat perubahan,” kata Domenicali.
Untuk musim 2023, Ducati akan melihat Enea Bastianini dipromosikan untuk mendampingi Bagnaia di tim pabrikan, menciptakan duet Italiano yang menarik untuk Ducati.
Bastianini mendapatkan tempat di tim pabrikan mengalahkan Jack Miller yang pindah ke KTM, dan Jorge Martin yang akan tetap di Pramac.
Membahas keputusannya menduetkan Enea dengan Pecco, Domenicalli menegaskan itu adalah sepenuhnya keputusan olahraga.
"Kami tidak melihat kewarganegaraan atau karakter, pilihannya selalu olahraga," kata Domenicali.
“Kami mencoba untuk memiliki merek dan pebalap di level yang sama, maka jelas jika pebalap mencapai hasil yang mereka peroleh, itu wajar.”